NUNUKAN – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Nunukan kembali menggelar sosialisasi umat beragama FKUB Goes To School dan masih dengan tema yang sama “Hidup Rukun Itu Indah” yang kali ini bertempat di SMAN 1 Nunukan Selatan, Rabu (31/08).
Acara dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Nunukan H. Hanafiah yang juga selaku Ketua Dewan Pembina FKUB Kabupaten Nunukan. Tampak hadir Kepala Kementerian Agama Nunukan, Kepala Kesbangpol Nunukan, Kepala Cabang Disdikbud Provinsi Kaltara Wilayah Kabupaten Nunukan, Kepala Sekolah SMAN 1 Nunukan Selatan serta Dewan Pembina FKUB Nunukan.
Wabup Hanafiah dalam kesempatan sambutannya mengatakan bahwa pemerintah sangat mensupport kegiatan dari Forum Kerukunan Umat Beragama Kabupaten Nunukan yang selama ini sosialisasinya hanya dilakukan di beberapa kecamatan dan sekarang program tersebut disosialisasikan kepada siswa-siswi SMA dan SMK yang ada di Kabupaten Nunukan.
“Saya kira program ini sangat baik dan anak-anak juga memberikan sambutan yang hangat, kita tentu ingin menangkal sedini pengaruh-pengaruh atau sumber-sumber perpecahan yang dapat berawal dari masalah sepele sehingga anak didik paham dan tahu bagaimana komunikasi dan toleransi antar umat beragama dikalangan pelajar”, ucap Hanafiah.
Hanafiah berharap dengan adanya sosialisasi ini, anak didik memiliki bekal yang mantap sehingga dimungkinkan kedepan anak-anak didik semakin harmoni dalam hubungan dan komunikasi diantara sesama pelajar.
Disamping itu, Kepala Sekolah SMAN 1 Nunukan Selatan H. Suwarno dalam sambutannya sangat mengapresiasi atas kepercayaan menjadi tuan rumah dalam sosialisasi FKUB Goes To School dan mempercayai dengan adanya kegiatan tersebut dapat memperkuat kerukunan umat beragama serta ras yang berbeda-beda dikalangan siswa-siswi.
“Kita bisa bersatu tanpa merendahkan agama lain yang dapat menimbulkan pertengkaran atau konflik dan Alhamdulillah selama saya disini tidak pernah terjadi untuk hal seperti itu dan kami setiap 1 bulan 2 kali melaksanakan kegiatan doa bersama yang dilakukan oleh agama masing-masing”, ujar Suwarno.
“Kerukunan tetap kami kedepankan tidak membeda-bedakan dan harus memahami semua budaya sehingga dapat menjaga persatuan dan kesatuan”, tambahnya. (Adv)