NUNUKAN – Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Dr H Irianto Lambrie menekankan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Utamanya persekitaran rumah, termasuk menjaga sanitasi agar tetap lancar dan bersih. Penekanan ini disampaikannya saat melakukan kunjungan kerja ke Pulau Sebatik, Minggu (8/3). Tepatnya, saat meninjau pelaksanaan pelayanan dokter gratis di SD 002 Sebatik Tengah dan silaturahmi Cado Sipulung Himpunan Keluarga Masserenpulu (HIKMA) di Rumah Adat HIKMA Sebatik, Jalan Rumah Adat RT 06 Dusun Maiwah Desa Maspul, Kecamatan Sebatik Tengah, Kabupaten Nunukan.
“Adalah penting untuk menjaga kesehatan, utamanya di lingkungan sekitar rumah masing-masing. Yang utama, adalah keberadaan air bersih. Juga kewaspadaan yang tinggi atas wabah demam berdarah dengue (DBD). Mengingat, saat ini tengah musim pancaroba sehingga jangan sampai ada air yang tergenang dan dipenuhi jentik nyamuk demam berdarah,” kata Gubernur.
Selain DBD, Irianto juga meminta warga Nunukan, khususnya warga Sebatik untuk mewaspadai penyebaran penyakit eksim atau gatal-gatal. “Di Sebatik, akan diprogramkan untuk pembangunan sanitasi. Ini menjadi perhatian pemerintah setempat karena ancaman penyakit eksim atau gatal-gatal sudah menghinggapi warga. Ini harus diantisipasi dan dicegah dengan pembersihan lingkungan dan pembangunan sanitasi yang baik,” ujar Irianto.
Sebagai informasi, dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Kabupaten Nunukan, Gubernur bersama rombongan Pemprov Kaltara melakukan kunjungan kerja ke Pulau Sebatik. Di Sebatik, kegiatan dimulai dengan meninjau layanan pengobatan gratis yang digelar Dinkes Provinsi Kaltara di RKB SD Negeri 002 Sebatik Tengah. Adapun layanan pengobatan yang dibuka, adalah pelayanan dokter spesialis penyakit dalam dan anak.
Selain itu, selama beberapa menit, bersama Ketua TP PKK Kaltara Hj Rita Ratina, Gubernur juga sempat memberikan penyuluhan kesehatan kepada warga Sebatik Tengah, utamanya para ibu rumah tangga sekaligus walimurid SD Negeri 002 Sebatik Tengah. Tujuan selanjutnya, menghadiri acara tahunan 2020 Silaturahmi Cado Sipulung HIKMA yang mengangkat tema ‘Jadikan Momen Ikatan Persatuan di Tapal Batas’.
ETOS KERJA WARGA MASSERENPULU
Gubernur secara terbuka mengakui bahwa telah terjadi perkembangan yang luar biasa pada Pulau Sebatik. “Di Sebatik, sudah ada jalan lingkar. Dan, harus diketahui pula Pulau Sebatik ini ‘dibuka’ oleh warga Sulawesi Selatan sehingga mengalami kemajuan yang lebih baik dibandingkan daerah lain di Kaltara. Ini juga didukung oleh etos kerja yang tinggi warga Sulawesi Selatan,” jelas Irianto.
Sehubungan dengan itu, melengkapi kemajuan yang ada, Irianto pun memerintahkan kepada Dinas ESDM agar dapat memfasilitasi penyediaan jaringan listrik di wilayah yang belum teraliri listrik di Sebatik, khususnya Desa Maspul. Termasuk fasilitasi pembangunan sumur bor. “Saya juga menampaikan keluhan warga Sebatik Tengah, soal kejadian banjir yang kerap merendam SD 002 Sebatik Tengah. Agar hal ini menjadi perhatian Pemerintah Kecamatan Sebatik Tengah untuk disampaikan kepada Pemkab Nunukan. Dan, pada tahun ini, saya juga memerintahkan kepada DPUPR-Perkim Kaltara agar dapat membenahi jalan menuju Rumah Adat HIKMA Sebatik. Yakin, penurunan dan pengerasan badan jalan. Saya berharap adanya bantuan warga sekitar untuk mendukung ketersediaan anggaran yang nantinya disediakan,” tutup Gubernur.
Dalam kesempatan itu, Irianto bertemu dengan salah seorang warga Masserenpulu yang telah menjadi pejabat di Malaysia. Yaitu Dato Abdul Muis, yang sekarang menjabat sebagai Menteri Lebuh Raya Negeri Bagian Sabah, Malaysia.
Dato Muis menyebutkan rencana pembangunan Kampung Sempadan Indonesia-Malaysia, di wilayah Sei Pancang-Sungai Aji Kuning. Ini berkaitan dengan kemudahan keluar masuk orang dan barang dari kedua negara, utamanya soal keimigrasian. “Sejatinya, rencana ini tengah direalisasikan lewat pembangunan PLBN Sei Pancang. Anggaran yang disediakan untuk PLBN ini, sekitar Rp 200 miliar. Hanya saja pembangunannya masih terkendala dengan pembebasan lahan,” imbuhnya. (humas)